
Logo ini didesain sebagai representasi visual yang padat dari kekayaan sejarah, adat, dan identitas budaya Nagari Saruaso sebagai “Nagari Tuo” yang pernah menjadi pusat kekuasaan di Minangkabau.
| Elemen Logo | Representasi dan Filosofi |
| Bentuk Lingkaran Luar dan Ukiran (Motif Minangkabau) | Melambangkan keutuhan, kesinambungan adat, dan alam Minangkabau yang senantiasa berkesinambungan. Ukiran yang kaya warna dan detail mencerminkan kekayaan seni, filosofi, dan keragaman budaya masyarakat nagari. |
| Batu Prasasti (Menhir) | Menggambarkan peninggalan bersejarah yang sangat penting di Saruaso, seperti Prasasti Saruaso I & II dan Menhir Tambun Tulang. Ini melambangkan akar sejarah yang kuat, warisan leluhur, dan fungsi Saruaso sebagai pusat peradaban kuno. |
| Tulisan “MALAYAPURA” (di Prasasti) | Menandakan Saruaso sebagai lokasi yang diduga kuat pernah menjadi pusat Kerajaan Malayapura yang didirikan oleh Adityawarman. Ini menegaskan posisi Saruaso sebagai pusat kekuasaan politik dan sejarah besar di masa lalu. |
| Rumah Gadang | Merupakan simbol utama Adat dan Budaya Minangkabau. Gonjong (atapnya) melambangkan falsafah Minangkabau yang menjunjung tinggi kebersamaan, musyawarah mufakat, dan nilai-nilai matrilineal. |
| Buku Terbuka (Al-Qur’an/Kitab) | Diletakkan di bawah Rumah Gadang, melambangkan filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Ini menunjukkan bahwa adat Minangkabau berlandaskan pada ajaran Islam, mencerminkan masyarakat yang religius dan menjunjung tinggi ilmu. |
| Obor Menyala (di Kedua Sisi) | Melambangkan cahaya, semangat, dan ilmu pengetahuan. Obor ini juga dapat dimaknai sebagai simbol tradisi keislaman dan cahaya hidayah yang terus menerangi kehidupan masyarakat nagari. |
| Pita Spanduk Bergelombang | Wadah untuk identitas nagari. Tulisan “SARUASO” adalah penegasan identitas kewilayahan. Jika sebelumnya ada tulisan “Shalawat Dulang”, ini melambangkan identitas keagamaan/budaya yang ditetapkan sebagai ciri khas nagari tersebut. |
Secara keseluruhan, logo ini menyampaikan pesan bahwa Nagari Saruaso adalah pusat peradaban kuno Minangkabau (Malayapura) yang menjunjung tinggi adat dan budaya (Rumah Gadang), berlandaskan pada nilai-nilai Islam dan ilmu pengetahuan (Buku dan Obor), serta memiliki akar sejarah yang kokoh (Prasasti/Menhir).