Bukit Pacaturan berkaitan dengan sejarah Saruaso. Pada abad ke 17 di Saruaso berkuasa dua orang raja kecil yang selalu bertikai dan berebut pengaruh yakni Rajo Balai Aua dan Rajo Tanjuang Balik. Untuk mengatasi pertikaian antara kedua raja tersebut maka Panghulu Nan Salapan beserta cadiak pandainya mengadakan musyawarah. Berdasarkan hasil musyawarah disepakati untuk memindahkan Rajo Tanjuang Balik ke Bukit Gombak. Rajo Tanjuang Balik diantar bersama-sama dan di sebuah bukit Rajo diajak bermain catur sehingga bukit itu sekarang bernama Bukit Pacaturan.

Menurut cerita, batu tempat catur tersebut sekarang berada di bawah beringin besar jorong Saruaso Timur.